Bab 93 Pengacara Yose Memiliki Lambung Yang Mengerikan
Bab 63 Pengacara Yose Memiliki Lambung Yang Mengerikan
Semalam Darlene memasak terlalu banyak, Ferlina juga tidak mau bawa makanan, agar tidak mubajir dan untuk hubungan yang lebih baik dengan atasan, dia pun menyiapkan 2 porsi rantangan.
Siang hari saat rekan kerja pergi makan siang, Darlene pun memanaskan rantang dan mengantarkan satu porsi ke kantor Hary, "Kak Hary, semalam aku memasak terlalu banyak, aku bawakan satu porsi untukmu, semoga kamu tidak keberatan."
"Tidak, tidak, berterima kasih saja sudah tidak sempat, makan di kantin aku sudah bosan." Hary dengan senang berdiri, dengan malu menggaruk kepala.
Darlene melihat eskpresi jujur Hary, tersenyum, "Kalau begitu kak Hary makanlah, nanti aku baru datang mengambil kotak."
"Baik baik, Darlene kamu benar-benar sangat baik." Benar-benar adalah wanita idamannya, bisa memasak dan juga cantik, sifatnya juga baik dan lembut, adalah istri idaman.
Dia akan berusaha keras mengejar Darlene.
Darlene yang dipuji pun merasa malu, hanya makan siang saja tidak perlu begitu berlebihan kan, Darlene pun membawa makanannya kembali ke ruangan.
Untung saja rekan kerja yang membawa makanan ada 3 orang, dia pun tidak terlihat begitu mencolok.
Begitu Darlene pergi, Hary langsung buru-buru membuka rantangannya, melihat kotak yang terisi penuh dengan makanan, air liur pun sudah hampir mengalir keluar.
Darlene benar-benar mempersiapkannya dengan sangat sempurna, sayur dan daging dipadukan dengan sangat baik, bahkan penataan makananya begitu indah.
Aroma yang wangi itu mendesak Hary untuk segera makan, disaat dia ingin memegang sumpit.
Ada orang yang berjalan kemari, memerintah, "Pesankan makanan dan bawa masuk."
Hary buru-buru berdiri tegak, dengan hormat berkata, "Baik, pengacara Yose."
Seseorang yang awalnya bersiap-siap kembali ke ruangannya pun menghentikan langkah kakinya, melihat ke arah makanan yang masih belum disentuh itu yang ada di meja Hary.
Aroma yang tidak asing, cara penataan yang tidak asing, selain wanita itu tidak ada orang yang akan begitu bersusah payah mempersiapkannya.
"Aku sudah lapar."
"Ah?" Hary terkejut, dengan heran menatap tatapan mata yang dingin, otaknya pun mulai berputar.
Tunggu, bos tidak akan sembarangan berkata, pasti ada maksud yang tidak dia mengerti.
Kata sudah lapar yang sederhana itu sebenarnya memiliki makna yang dalam.
Pertama-tama bos tidak akan mengatakan dia sudah lapar sebelum dia memesan makanan.
Lalu kenapa dia merasa tatapan bos melihat ke arah makanannya selama beberapa detik.
Akhirnya dia mendapatkan mengerti maksud bos adalah dia ingin makanannya!!
Seluruh proses ini terlihat sangat lama, sebenarnya hanyalah 3 detik saja.
Hary dengan cepat bereaksi, menutup kembali makanannya, dengan sopan memberikan makanan padanya, "Pengacara Yose, kalau kamu tidak keberatan, kamu bisa makan makananku dulu."
"En, Hary kamu pesan saja, hitung pengeluaran kantor." Yose seperti semestinya mengambil makanan itu dari tangan Hary, lalu berjalan ke arah ruangannya.
Benar-benar adalah detik penentuan hidup dan mati, Hary mengelap keringatnya, memberikan pujian atas kehebatannya, hanya saja setelah dia menunduk dan melihat mejanya yang kosong, dia bahkan ada keinginan untuk menangis tapi tidak ada air mata.
Dia juga ingin mencoba masakan Darlene....
"Kenyang sekali, makanan masakan sendiri memang lebih enak di makan, juga tidak mubajir." Darlene melihat jam dilaptopnya, sudah lebih setengah jam, Hary seharusnya juga selesai makan kan.
Sekalian pergi ambil dan mencucinya saja, kalau ditinggal sampai malam dan baru mencucinya setelah pulang akan sulit dibersihkan.
Setelah memutuskan, Darlene pun pergi ke ruangan Hary untuk mengambil kotak makanan, "Kak Hary, apakah kamu sudah selesai makan?"
"En, sudah, Darlene kamu datang ambil kotaknya yah, maaf yah membiarkanmu datang mengambilnya." Sebenarnya dia barusan selesai makan makanan yang dipesan dari luar, walaupun rasanya lumayan, tapi dia tetap merasa sangat menyayangkan.
Darlene pun berkata, "Tidak apa-apa, sekalian mencucinya saja."
"En, kamu tunggu sebentar, aku akan segera mengambilnya untukmu."
Setelah mengambil kotak kosong dari ruangan bos, dia pun sudah mengerti betapa enaknya makanan Darlene, makanan yang porsinya begitu besar, dia saja belum tentu bisa menghabiskannya, dulu dia benar-benar tidak tahu kalau lambung bos begitu besar.
Dia bisa membayangkan, seorang pria dingin yang arogan memiliki lambung yang besar.
Mengerikan sekali, sunggu mengerikan.
"Darlene ini, awalnya aku ingin cuci dulu baru berikan padamu, tidak menduga kamu begitu cepat datang mengambilnya."
Darlene yang mengambil kotak itu pun merasa heran, makanan yang dia siapkan khusus untuk kak Hary mendekati porsi untuk 2 orang, kenapa sepertinya sudah habis semua.
Dia hanya terdiam sedikit, dengan cepat menjawab, "Kak Hary, tidak perlu sungkan, aku pergi cuci dulu."
"Baik." Hary melihat Darlene yang sudah pergi jauh pun merasa tidak rela, ragu sejenak dan berkata, "Darlene, besok bisakah kamu membawakan satu porsi untukku, kak Hary bisa memberikanmu biaya makanananya."
"Besok mungkin tidak bisa." Darlene melihat tatapan Hary yang kecewa, tersenyum dan berkata, "Apakah kak Hary lupa, besok hari minggu, walaupun aku membawakan juga tidak ada yang makan."
"Benar, kamu tidak bilang aku bahkan sudah lupa." Hary pun merasa malu.
"Jadi hari senin saja." Darlene menganggukkan kepala menyetujui, makanan bisa menarik hubungan orang, benar-benar sangat pantas.
"Terima kasih Darlene." Hary melihat senyuman di tatapan Darlene, hatinya pun merasa senang.
"Tidak perlu sungkan, hanya membantu saja." Darlene melambaukan tangan, membawa kotak makanan dan pergi.
Hary seperti melamun, menatap pintu yang sudah tidak ada orang, Darlene adalah wanita yang baik, kalau bisa menjadi istrinya, seumur hidup ini sudah tidak ada penyesalan.
Tidak tahu apakah Hary salah, dia merasa pekerjaannya tiba-tiba menjadi banyak, awalnya dia masih bisa beristirahat 10 menit, sekarang dia sudah mulai sibuk lagi.
Hary pun mencurigai apakah dia melakukan kesalahan pada bos, tapi setelah memikirkan sampai kepala sudah mau pecah juga tidak mengerti, sebenarnya apa kesalahan yang dia perbuat.
Walaupun siang hari masalah makanan dia membereskannya dengan sangat baik, bukannya bos dengan senang mengambilnya.
Kenapa malah menjadi begitu ketat padanya.
Hary merasa dirinya kehilangan sebuah informasi, tapi sebenarnya informasi apa, dia masih tidak mengerti.
Darlene juga sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan kantor, siang ini dia pun terus bekerja, tapi hanya sibuk dengan masalah kecil.
Menuangkan kopi, fotokopi, mengantar berkas, layout.
Orang di kantor sepertinya menganggapnya sebagai gadis pembantu.
Sekarang dia hanyalah orang baru, dipersulit adalah sesuatu yang lazim, asalkan melewati saat ini sudah bisa, dan sekarang dia masih belum memiliki tugas yang jelas.
Hanya bisa membantu Hary untuk sementara waktu, lalu mengatakan dengan lebih detail lagi padanya.